Selasa, 09 Mei 2017



ANALISIS PROPOSAL PENDIRIAN USAHA “SCALLOP IKAN YOII”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan kelas pararel
Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sukirman. Pd. SH. MM


 
 


Disusun Oleh :
DORIS EKHA PREMANA                      201511406








 
Progam Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Muria Kudus
2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan analisis proposal usaha mikro kecil menengah “Scallop ikan YOII” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Dr.Drs.Sukirman,S.Pd,SH,MM selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam pembuatan alalisis  proposal usaha ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal usaha yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.




                                                                                                                  Kudus,07 Mei 2017


                                                                                                            Penyusun


ABSTRAK

Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu meberi dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan, motivasi berprestasi dan self efficacy terhadap keinginan berwirausahawan. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha.
Kata Kunci : Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keinginan Berwirausaha Mahasiswa









DAFTAR ISI
Halaman Depan................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Abstrak................................................................................................................................ iii
Daftar Isi............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.    Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................
A.    Sejarah Kewirausahaan............................................................................................
B.     Inti Dan Hakikat Kewirausahaan............................................................................
C.     Sikap Kewirausahaan..............................................................................................
D.    Modal Kewirausahaan.............................................................................................
E.     Karakteristik Kewirausahaan...................................................................................
F.      Faktor Penyebab Kegagalan Dan Keberhasilan Kewirausahaan.............................
G.    Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha...............................................................
H.    Berfikir Kreatif Dalam Berwirausaha......................................................................
I.       Imbalan Dalam Wirausaha.......................................................................................
J.       Risiko Usaha............................................................................................................
K.    Penerapan  Kewirausahaan ,Jiwa Wirausaha Dan Risiko Usaha Pada olahan scalop dalam ikan     
L.     Aspek Pemasaran.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
A.     Kesimpulan.............................................................................................................
B.     Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.

Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.

Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.

Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

Namun hal tersebut tidak dapat diwujudkan jika kita tidak memiliki kepercayaan diri. Karena seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut tanpa merasa malu untuk memulainya.

Kewirausahaan (enterprenuership) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengambilan resiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahaan adalah seorang yang terlibat dalam kewirausahaan.

Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.

Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan  para pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.




















B.     Rumusan Masalah
a)      Sejarah kewirausahaan
b)     Inti dan hakikat kewirausahaan
c)      Sikap kewirausahaan
d)     Modal kewirausahaan
e)      Karakteristik kewirausahaan
f)       Faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan kewirausahaan
g)      Keuntungan dan kerugian berwirausaha
h)     Berfikir kreatif dalam berwirausaha
i)        Imbalan dalam wirausaha
j)       Risiko usaha
k)     Penerapan  kewirausahaan ,jiwa wirausaha dan risiko usaha pada olahan scallop dari ikan
l)        Aspek pemasaran


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :

a.       Pengembangan teknologi baru
b.      Penemuan pengetahuan ilmiah baru
c.       Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d.      Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Anonim, 2010).



BAB III
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

B.       Inti Dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.  Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).  Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut  wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

C.    Sikap Kewirausahaan
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
D.    Modal Kewirausahaan
·         Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
·         Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
·         Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
·         Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.


E.     Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

KARAKTERISTIK
WATAK
·         Percaya diri dan Optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
·         Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
·         Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar
·         Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
·         Keorisinalan
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
·         Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan :
§  Memiliki motif berprestasi tinggi
§  Memiliki perspektif ke depan
§  Memiliki kreatifitas tinggi
§  Memiliki sifat inovasi tinggi
§  Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
§  Memiliki tanggung jawab
§  Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
§  Memiliki keberanian menghadapi resiko
§  Selalu mencari peluang
§  Memiliki jiwa kepemimpinan
§  Memiliki kemampuan manajerial
§  Memiliki kemampuan personal.

F.     Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha
*      Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
·         Kemampuan dan kemauan
·         Tekad yang kuat dan kerja keras
·         Tidak kompeten dalam manajerial.
·         Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
·         Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
·         Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·         Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
·         Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
·         Kurangnya pengawasan peralatan.
·         Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
·         Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
·         Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
·         Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
  Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer (1996-7):
§  Pendapatan yang tidak menentu
§  Kerugian akibat hilangnya modal investasi
§  Perlu kerja keras dan waktu yang lama
§  Kualitas hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil

G.      Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha
v  Keuntungan Berwirausaha
§  Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
§  Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
§  Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.


v  Kerugian Berwirausaha
§  Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
§  Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
§  Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.



H.     Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
  • Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
  • Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
  • Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
  • Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
  • Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
  • Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
  • Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
I.       Manajemen Dan Strategi Kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
§  Fokus pada pasar,  bukan pada teknologi
§  Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
§  Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
§  Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
§   Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
§   Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
§   Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
§   Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri

J.      Imbalan Dalam Wirausaha
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
§  Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.

§  Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.

§  Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
ü  Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.



- GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA
v  Golongan Pengusaha Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan “Krakatau Steel Cilegon”
v  Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya target untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri, pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha Restaurant yang Berada di Pantai Indah Kapuk.
v  Golongan Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak besar ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita, ataupun Penjual nugget jamur.

K.    Risiko Usaha
a.      Pendahuluan
Wirausaha menyukai risiko realistik karenaingin berhasil : mendapatkan kepusan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga risiko kecil dan besar dapat dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahn,maka bertambah banyak persoalan yang kan dihadapi. Pertumbuhan dan erkembangan perusahaan menghendai bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
b.      Kondisi Berisiko
Kondisi berisiko terjadi apabila pelaku usaha supaya membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih, yang mengakibatkan hasilya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. Kondisi semacam ini mengandung potensi kegagalan dan keberhasilan. Semkin besr kemungkinan rugi semakin besar risiko yanng dihadapi.
Sebagai penentu risik pelaku usaha harus mengambil keputusa daam situasi penuh ketidakpstian,dengan menimbang kemungkinan sukses atau rugi. Entah memilih alternatif yang mengandung risiko atau alternatif konservasi, tergantung dari :
1.      Kemamuan daya tarik setiap alternatif.
2.      Kesediaan menerima kerugian.
3.      Kemampuan menerima keberhasilan dan kegagalan.
4.      Kemampuan meningkatkan keberhasilan dan mengurangi kerugian.


c.       Keputusan Risiko
Pengambilan keputusan risiko merupakan masalah yang aling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa masa lalu,perhatian untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maa bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi risiko.
Sebagai wirausaha jangan mengambil risiko yang tidak diperukan, usahakan dapat menguasai emosi dan mengambil resiko jika keuntungan sama atau lebih besar dari risiko yang terkandung. Kegiatan utama adalah memutuskan apakah tujuan itu cuup pentinguntuk dapat membenarkn risiko atau tidak.
d.      Kembangkan Ide
Risiko dan kreativitas merupakan dua ciri penting wirausaha,berusaha lebih kreatif,manjadi lebih sadar akan ide yang produktif. Apabila dapat memilih dari sejumlah ide-ide yang baik, mak lebih siap mengambil risiko yng perlu unruk melaksanakan ide-ide yang paling produktif.
Semua orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide yang kreatif,maka risiko tertentu akan menyertai pelaksanaan, dalam mengurangi risiko ditolaknya suatu ide atau saran.

L.     Penerapan Kewirausahaan,jiwa wirausaha dan risiko usaha pada olahan scallop dari ikan “YOII”
Usahawan merupakan sesorang yang bertindak membuat organisasi, mengelol dan menentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebuat risiko sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Potensi atau peluang berarti melihat sesuatu yang sudah ada sebagai sesuatu yang (masih) bisa dikembangkan lebih lanjut lagi. Sebagai contoh YOII merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan yaitu produksi makanan olahan dari ikan. Kegiatan usaha ini bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan juga untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan yang awalnya hanya berupa dari ide-ide dari seorang mahasiswa yang ingin berkreasi menciptakan ide olahan makanan. Melihat begitu banyaknya bahan baku yang ada dikalangan sekitar kemudian ahmad chafidhurrohman berfikir bagaimana caranya menggabungkan salah satu bahan jamur menjadi makanan yang digemari masyarakat sekitar.

Setelah menemukan ide tersebut si pemilik usaha mencoba membuat dan kemudian mencari apa merk yang cocok untuk produk olahannya yang mudah diingat oleh semua kalangan. Hingga tercetuslah nama YOII.

Makanan olehan industri ini adalah olahan ikan yang enak dan lezat. Penggunaan nama PPP FOOD tujuanya agar masyarakat selalu mengingat dan menyukai produk scallop ikan ini.
 Para entrepreneur juga banyak mengalami kegagalan.Tapi itu tadi, karena kekuatan persepsi positif yang dimiliki, entrepreneur menganggap kegagalan sebagai suatu kesempatan pembelajaran.Mereka adalah manusia-manusia yang menerapkan prinsip “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”.
Dalam menjalankan usaha scallop ikan YOII ini banyak mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Bukan berlama-lama bersedih hati dan menceritakan semua kesedihannya di blog, lewat status Facebook, (apalagi) mencurahkan ke sahabat-sahabat dekatnya. Dan bukan lantas mengambil sikap untuk tidak (akan) mencoba lagi.
Dalam menyikapi tekanan yang datang mengampiri usaha scallop ikan YOII ini pengusaha selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap tekanan dan persoalan supaya tidak menggangu jalanya usaha dengan cara :
1.      Menciptakan networkingkesepian yang dihadapi dilakukan dengan menciptakan hubungan baik demgam berbagai pihak sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
2.      Keluar dari masalah secara total: pada saat tidak bekerja Entrepreneur melepaskan semua pekerjaanya sehingga kondisi tubuh dapat menciptakan kesegaran.
3.      Berkomunikasi dengan pekerja : Entrepreneur mau membuka pintu dan berdiskusi dengan karyawan. Hubungan baik dengan karyawan akan membantu dalam menghadapi persoalan.
4.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan: Entrepreneur melakukan kegiatan diluar perusahaan untuk mendapat kepuaan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak menimbulkan masalah.
5.      Pendelegasian : Entrepreneur harus bisa mendelegasian pekerjaan kepada karyawan dan tidak dikerjakan sendiri seluruhnya.
Dalam menjalankan usaha scallop ikan YOII ini kreatif dan inovatif sangat diutamakan supaya pembeli tidak bsan dengan prodk yang itu-itu saja, sikap dan perilaku kewirausahaan pada scallop ikan YOII:
Percaya diri
: keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas optimism
Berorientasi tugas dan hasil
: Kebutuhan akan prestasi, beorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energitic, dan inisiatif.
Pengambil risiko
: Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan
: Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain. Menanggapi saran-saran dan kritik.
Keorisinilan
:  inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
Berorientasi kemasa depan
:  pandangan ke depan perspektif

Pengusaha olahan scallop dari ikan ini sangat sadar bahwa sikap mental sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha  scallop ikan YOII dengan cara menemukan kepuasan dalam pekerjaan, menunjukan sikap positif terhadap pekerja.
Pengambilan risiko adalah hal yang harus disenangi setiap wirausaha tidak terkecuali pengusaha scallop ikan YOII .Wirausaha menyukai risiko realistik karena ingin berhasil : mendapatkan kepusan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga risiko kecil dan besar dapat dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pada situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahaan,maka bertambah banyak persoalan yang kan dihadapi. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendapi bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
Pengusaha olahan scallop ikan YOII selalu mengembangkan ide ide yang kreatif sehingga dapat menciptakan bentuk-bentuk yang baru. Pengambilan keputusan risiko pada usaha olahan scallop YOII merupakan masalah yang paling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadran akan peristiwa-peristia masa lalu,perhaian untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maa bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi risiko.
Jadi usaha scallop ikan YOII ini sedikit banyak telah mengambil pembelajaran tentang kewirusahaan dari buku  kewirusahaan dalam hal kasus dan pengimplementasianya dalam menjalankan usaha, dari bagaimana menjadi wirausaha yang baik, bagaimana mengatasi tekanan dan persoalan yang menghampiri usaha scallop ikan YOII.
Dengan menerapkan jiwa wirausaha pengusaha yanza selalu percaya diri, berorientasi pad tugas dan hasil, pengambilan risiko sua tantangan, kepemimpinan sebagaai pemimin mudah bergaul dan terbuka kepada karyawan, keorisinilan selalu ber inovasi dan kreatif.
Menyukai tantangan dan selalu mengambil risiko supaya lebih tau dalam menjalankan usaha, pengusaha scallop ikan YOII tidak mudah putus asa saat mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Dan menjadikan kegagaln sebagai pengalaman dalam menjalankan seiap usaha.
M.   ASPEK PEMASARAN
  1. Penentuan Segmen Pasar
Pemasaran dilakukan pada semua segmen dimasyarakat sekitar.


  1. Target Pasar
Target pasar yang ingin dicapai ialah meliputi masyarakat sekitar.


  1. Customer Value (Jumlah pelanggan)
Jumlah pelanggan yang ingin dicapai melebihi pasar

  1. Cara Promosi dan Penjualan
1.          launching hari pertama
2.          Memperkenalkan produk pada orang tedekat.
3.          Menggunakan media banner.

E.     Sasaran Pasar
Sasaran pasar produk scallop yoii yaitu anak-anak SD, SMP, maupun SMA, dan tidak ketinggalan anak kos. Hal ini dikarenakan meningkatnya komsumsi cemilan dikalangan masrakat  pada umumnya sebagai makanan selingan dan dapat dijadikan lauk pauk.

-          Sistem Pemasaran
Rencana pemasaran produk scallop yoii ini akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemasaran pendahuluan melalui survey pasar dengan jumlah produk terbatas dan pemasaran rutin. Pemasaran pendahuluan dilakukan di lingkungan yang ramai akan masyarakat kumpul, missal pada saat kegiatan car free day sehingga banyak masyarakat yang sedang berolahraga ketika mereka lapar akan memilih produk scallop yoii yang kita pasarkan kepada mereka. Kegiatan promosi yang kita akan lakukaan selalu menyasar konsumen yang memiliki ketertarikan akan makanan terutama pada anak-anak kecil yang dimana mereka selalu menyukai makanan scallop yang tentu mereka ingat akan rasanya.. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan menjajaki penerimaan konsumen terhadap produk scallop yoii ini, sehingga kedepannya kami dapat melakukan perencanaan selanjutnya berdasarkan respon dari konsumen. Rencana selanjutnya adalah pemasaran berupa hasil produksi empat kali perbulan dengan kapasitas sekali produksi sebanyak masing-masing 50 unit.
Promosi scallop yoii ini akan dilakukan melalui penempelan brosur  ditempat yang strategis dan penyebaran kesetiap pusat keramaian yang disertai dengan contoh produk. Kemudian akan dilakukan peluncuran produk kekonsumen secara langsung melalui even kegiatan dimana banyak orang berkumpul dalam suatu tempat. Diharapkan penjualan scallop yoii dapat mencapai 100%.

F.     Strategi Pemasaran
  1. Product (produk)
a.      Product variety
Varietas dari produk yang akan kami pasarkan adalah berupa scallop berbahan dasar ikan dalam kemasan plastik tertutup yang biasa dikonsumsi oleh pelanggan dengan fleksibel.

b.      Quality
Scallop ikan ini diproduksi menggunakan ikan segar sehingga khasiatnya teruji, selain itu pembuatannya juga menggunakan bahan alami tanpa bahan pengawet sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan. Proses produksi scallop ikan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terjamin kebersihannya sehingga produk yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.

c.       Brand name
YOII akan dipopulerkan sebagaimana tujuan awal yaitu sebagai lauk sekaligus cemilan  dengan berbagai manfaat bagi tubuh yang aman untuk semua kalangan sehingga para calon pembeli yang mendengar nama Namuro tertarik untuk mencobanya.


d.      Warranties
Garansi yang kami berikan untuk scallop ikan YOII ini adalah higienitas produk mulai dari proses produksi hingga pengemasan akhir produk dan menjamin daya tahan produk yang layak untuk dikonsumsi konsumen.


e.       Marketing System
Sistem pemasaran yang digunakan yaitu konsinyasi dan menjemput bola. Untuk sistem konsinyasi jaringan pemasaran yang dibuat yaitu melalui kerja sama dengan toko-toko atau warung (mitra kerja). Agar bisa memaksimalkan strategi pemasaran, maka kami melakukan kerja sama sebanyak mungkin  dengan para mitra kerja. Sedangkan untuk sistem menjemput bola, kami akan menawarkan produk secara langsung kepada konsumen.

























BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
            Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.

Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

B.       Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.










DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.


Anonim. 2010. Kewirausahaan. http://mc15d.wordpress.com. [Online] diakses tanggal 10 Maret 2011
Sukirman, 2017.Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)