ANALISIS PROPOSAL PENDIRIAN
USAHA “SCALLOP IKAN YOII”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
kelas pararel
Disusun Oleh :
DORIS EKHA PREMANA 201511406
Progam
Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Muria Kudus
Fakultas Ekonomi
Universitas Muria Kudus
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
analisis proposal usaha mikro kecil menengah “Scallop ikan YOII” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
saya berterima kasih pada Bapak Dr.Drs.Sukirman,S.Pd,SH,MM selaku Dosen mata kuliah
Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam pembuatan
alalisis proposal usaha ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal usaha yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kudus,07
Mei 2017
Penyusun
ABSTRAK
Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu.
Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan
ekonomi. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang
melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat
ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi
sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya
berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan
wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu meberi dorongan niat
masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
karakteristik kewirausahaan, motivasi berprestasi dan self efficacy terhadap keinginan berwirausahawan. Pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada responden.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Karakteristik Kewirausahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha.
Kata Kunci :
Karakteristik Kewirausahaan Terhadap
Keinginan Berwirausaha Mahasiswa
DAFTAR ISI
Halaman Depan................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Abstrak................................................................................................................................ iii
Daftar Isi............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................
A.
Sejarah Kewirausahaan............................................................................................
B.
Inti Dan Hakikat
Kewirausahaan............................................................................
C.
Sikap Kewirausahaan..............................................................................................
D.
Modal Kewirausahaan.............................................................................................
E.
Karakteristik Kewirausahaan...................................................................................
F.
Faktor Penyebab
Kegagalan Dan Keberhasilan Kewirausahaan.............................
G.
Keuntungan Dan
Kerugian Berwirausaha...............................................................
H.
Berfikir Kreatif
Dalam Berwirausaha......................................................................
I.
Imbalan Dalam
Wirausaha.......................................................................................
J.
Risiko Usaha............................................................................................................
K.
Penerapan Kewirausahaan ,Jiwa Wirausaha Dan Risiko
Usaha Pada olahan scalop dalam ikan
L.
Aspek Pemasaran.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
A.
Kesimpulan.............................................................................................................
B.
Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di antara makhluk hidup yang di
ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna.
Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai
kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang
mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat
membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil
pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk
memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian
rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak
memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah
termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk
meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan
kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan
bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan
dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi
cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan
usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi
produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.
Namun hal tersebut tidak dapat
diwujudkan jika kita tidak memiliki kepercayaan diri. Karena seorang wirausaha
adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebut tanpa merasa malu untuk memulainya.
Kewirausahaan (enterprenuership)
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengambilan resiko dari
suatu usaha bisnis. Seorang wirausahaan adalah seorang yang terlibat dalam
kewirausahaan.
Apa yang
membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan adalah
kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan
modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan
menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif
bisnis lainnya.
Salah satu
perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah
wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion)
sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat
bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis
baru.
B.
Rumusan Masalah
a) Sejarah kewirausahaan
b) Inti dan hakikat kewirausahaan
c) Sikap kewirausahaan
d) Modal kewirausahaan
e) Karakteristik kewirausahaan
f) Faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan kewirausahaan
g) Keuntungan dan kerugian berwirausaha
h) Berfikir kreatif dalam berwirausaha
i)
Imbalan dalam
wirausaha
j) Risiko usaha
k) Penerapan kewirausahaan ,jiwa
wirausaha dan risiko usaha pada olahan scallop dari ikan
l)
Aspek pemasaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui
berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
a. Pengembangan
teknologi baru
b.
Penemuan pengetahuan ilmiah baru
c.
Perbaikan produk barang dan jasa
yang ada
d.
Penemuan cara-cara baru untuk
menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien
Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan
kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi
kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda,
sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan
berbeda.
Kepercayaan diri merupakan suatu
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan.
Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk
memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi.
Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan
diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
(Anonim, 2010).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
B. Inti Dan
Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu
dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963)
kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan
menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
C. Sikap
Kewirausahaan
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
D. Modal
Kewirausahaan
·
Modal Intelektual dapat diwujudkan
dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
·
Modal Sosial dan Moral diwujudkan
dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
·
Modal Mental aadalah kesiapan mental
berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi
resiko dan tantangan.
·
Modal Material adalah modal dalam
bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki
jenis-jenis modal diatas.
E. Karakteristik
Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996:
5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
KARAKTERISTIK
|
WATAK
|
· Percaya
diri dan Optimis
|
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak
tergantung pada orang lain, dan individualisme.
|
· Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta
inisiatif.
|
· Berani
mengambil resiko dan menyukai tantangan
|
Mampu mengambil resiko yang wajar
|
· Kepemimpinan
|
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang
lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
|
· Keorisinalan
|
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
|
· Berorientasi
masa depan
|
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan
|
Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan :
§
Memiliki motif berprestasi tinggi
§
Memiliki perspektif ke depan
§
Memiliki kreatifitas tinggi
§
Memiliki sifat inovasi tinggi
§
Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
§
Memiliki tanggung jawab
§
Memiliki kemandirian atau
ketidaktergantungan terhadap orang lain
§
Memiliki keberanian menghadapi
resiko
§
Selalu mencari peluang
§
Memiliki jiwa kepemimpinan
§
Memiliki kemampuan manajerial
§
Memiliki kemampuan personal.
F. Faktor
Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha
Penyebab
Keberhasilan Berwirausaha:
·
Kemampuan dan kemauan
·
Tekad yang kuat dan kerja keras
·
Tidak kompeten dalam manajerial.
·
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
·
Kurang berpengalaman baik dalam
kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
·
Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
·
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak
strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang
efisien.
·
Kurangnya pengawasan peralatan.
·
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
·
Sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha.
·
Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
·
Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Beberapa potensi yang membuat
seseorang mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer (1996-7):
§
Pendapatan yang tidak menentu
§
Kerugian akibat hilangnya modal
investasi
§
Perlu kerja keras dan waktu yang
lama
§
Kualitas hidup yang tetap rendah
meskipaun usahanya telah berhasil
G. Keuntungan
Dan Kerugian Berwirausaha
v
Keuntungan Berwirausaha
§
Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas
dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
§
Tantangan awal dan perasaan motif
berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan
hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat
menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
§
Kontrol finansial. Wirausaha
memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik
sendiri.
v
Kerugian Berwirausaha
§
Pengorbanan persoanal. Pada awalnya,
wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu
yang tersedia
§
Beban tanggung jawab. Wirausaha
harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun
pengadaan dan pelatihan.
§
Kecilnya margin keuntungan dan
besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya
sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.
H. Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
- Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
- Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
- Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
- Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
- Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
- Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
- Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
I. Manajemen
Dan Strategi Kewirausahaan
Manajemen
kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka
wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
§
Fokus pada pasar, bukan pada
teknologi
§
Buat ramalan pendanaan untuk menghindari
tidak terbiayainya perusahaan
§
Bangun tim managemen, buakn
menonjolkan perorangan
§
Beri peran tertentu, khusus bagi
wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan
menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana
perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu
strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
§
Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa
baru
§
Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada
relung pasar yang tidak terlayani
§
Fokuskan barang dan jasa pada relung yang
kecil tetapi bisa bertahan
§
Mengubah karakteristik produk, pasar atau
industri
J. Imbalan Dalam Wirausaha
Tiap orang
tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang dapat dikellompokkan
dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani
hidup.
§ Imbalan Berupa Laba
Wirausaha
mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang
diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan
inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan
demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha
tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
§
Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan
perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam
bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang
meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos
atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk
menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya
banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi
wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan
urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal
sendiri.
§ Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
ü Wirausaha
sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya
sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari
kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada
barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha
tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
- GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA
v Golongan
Pengusaha Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang
yang Memiliki modal yang besar untuk berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa
nya memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan
Konstruksi Bangunan “Krakatau Steel Cilegon”
v Golongan
Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang
memiliki modal yang lumayan, biasa nya target untuk pengusaha Menengah adalah
pasaran lokal yang berada di negara sendiri, pengusaha menengah pun memiliki
beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha
Restaurant yang Berada di Pantai Indah Kapuk.
v Golongan
Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha
yang biasanya target berada di dalam lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan
biasanya modal yang di butuhkan tidak besar ataupun harus memiliki seorang
karyawan yang terdapat pada golongan besar dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada
di sekitar kita, ataupun Penjual nugget jamur.
K. Risiko Usaha
a.
Pendahuluan
Wirausaha
menyukai risiko realistik karenaingin berhasil : mendapatkan kepusan besar
dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan
keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga risiko kecil dan besar dapat
dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd situasi itu. Berarti
wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin
bertambah besarnya perusahn,maka bertambah banyak persoalan yang kan dihadapi.
Pertumbuhan dan erkembangan perusahaan menghendai bahwa pelaku usaha tidak takut
mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
b.
Kondisi
Berisiko
Kondisi
berisiko terjadi apabila pelaku usaha supaya membuat pilihan dari dua
alternatif atau lebih, yang mengakibatkan hasilya tidak diketahui dan harus
dinilai secara objektif. Kondisi semacam ini mengandung potensi kegagalan dan
keberhasilan. Semkin besr kemungkinan rugi semakin besar risiko yanng dihadapi.
Sebagai
penentu risik pelaku usaha harus mengambil keputusa daam situasi penuh
ketidakpstian,dengan menimbang kemungkinan sukses atau rugi. Entah memilih
alternatif yang mengandung risiko atau alternatif konservasi, tergantung dari :
1. Kemamuan
daya tarik setiap alternatif.
2. Kesediaan
menerima kerugian.
3. Kemampuan
menerima keberhasilan dan kegagalan.
4. Kemampuan
meningkatkan keberhasilan dan mengurangi kerugian.
c.
Keputusan
Risiko
Pengambilan
keputusan risiko merupakan masalah yang aling utama dalam merealisasikan
potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam
kehidupan melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa masa lalu,perhatian
untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila
tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat
dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang menerima tanggung jawab atas
keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maa
bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi
risiko.
Sebagai
wirausaha jangan mengambil risiko yang tidak diperukan, usahakan dapat menguasai
emosi dan mengambil resiko jika keuntungan sama atau lebih besar dari risiko
yang terkandung. Kegiatan utama adalah memutuskan apakah tujuan itu cuup
pentinguntuk dapat membenarkn risiko atau tidak.
d.
Kembangkan
Ide
Risiko
dan kreativitas merupakan dua ciri penting wirausaha,berusaha lebih
kreatif,manjadi lebih sadar akan ide yang produktif. Apabila dapat memilih dari
sejumlah ide-ide yang baik, mak lebih siap mengambil risiko yng perlu unruk
melaksanakan ide-ide yang paling produktif.
Semua
orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide yang kreatif,maka risiko
tertentu akan menyertai pelaksanaan, dalam mengurangi risiko ditolaknya suatu
ide atau saran.
L.
Penerapan
Kewirausahaan,jiwa wirausaha dan risiko usaha pada olahan scallop dari ikan
“YOII”
Usahawan
merupakan sesorang yang bertindak membuat organisasi, mengelol dan menentukan
risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebuat risiko sebuah bisnis diambil
oleh yang melakukan bisnis.
Potensi atau peluang
berarti melihat sesuatu yang sudah ada sebagai sesuatu yang (masih) bisa
dikembangkan lebih lanjut lagi. Sebagai contoh YOII merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang
makanan yaitu produksi makanan olahan dari ikan. Kegiatan usaha ini bertujuan untuk membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan juga untuk memperoleh keuntungan bagi
perusahaan yang awalnya hanya berupa dari ide-ide dari
seorang mahasiswa yang ingin berkreasi menciptakan ide olahan makanan. Melihat
begitu banyaknya bahan baku yang ada dikalangan sekitar kemudian ahmad
chafidhurrohman berfikir bagaimana caranya menggabungkan salah satu bahan jamur
menjadi makanan yang digemari masyarakat sekitar.
Setelah menemukan ide tersebut si pemilik
usaha mencoba membuat dan kemudian mencari apa merk yang cocok untuk produk
olahannya yang mudah diingat oleh semua kalangan. Hingga tercetuslah nama YOII.
Makanan olehan industri ini adalah olahan
ikan yang enak dan lezat. Penggunaan nama PPP FOOD tujuanya agar masyarakat
selalu mengingat dan menyukai produk scallop ikan ini.
Para entrepreneur juga banyak mengalami
kegagalan.Tapi itu tadi, karena kekuatan persepsi positif yang dimiliki,
entrepreneur menganggap kegagalan sebagai suatu kesempatan pembelajaran.Mereka
adalah manusia-manusia yang menerapkan prinsip “kegagalan adalah keberhasilan
yang tertunda”.
Dalam menjalankan usaha scallop ikan YOII ini
banyak mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai
sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Bukan
berlama-lama bersedih hati dan menceritakan semua kesedihannya di blog, lewat
status Facebook, (apalagi) mencurahkan ke sahabat-sahabat dekatnya. Dan bukan
lantas mengambil sikap untuk tidak (akan) mencoba lagi.
Dalam menyikapi tekanan yang datang mengampiri
usaha scallop ikan YOII ini pengusaha selalu berfikir positif dalam menyikapi
setiap tekanan dan persoalan supaya tidak menggangu jalanya usaha dengan cara :
1. Menciptakan networkingkesepian yang
dihadapi dilakukan dengan menciptakan hubungan baik demgam berbagai pihak
sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
2. Keluar dari masalah secara total: pada
saat tidak bekerja Entrepreneur
melepaskan semua pekerjaanya sehingga kondisi tubuh dapat menciptakan
kesegaran.
3. Berkomunikasi dengan pekerja : Entrepreneur mau membuka pintu dan
berdiskusi dengan karyawan. Hubungan baik dengan karyawan akan membantu dalam
menghadapi persoalan.
4. Menciptakan kepuasan diluar perusahaan: Entrepreneur melakukan kegiatan diluar
perusahaan untuk mendapat kepuaan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak
menimbulkan masalah.
5. Pendelegasian : Entrepreneur harus bisa mendelegasian pekerjaan kepada karyawan dan
tidak dikerjakan sendiri seluruhnya.
Dalam menjalankan usaha scallop ikan
YOII ini kreatif dan inovatif sangat diutamakan supaya pembeli tidak bsan
dengan prodk yang itu-itu saja, sikap dan perilaku kewirausahaan pada scallop
ikan YOII:
Percaya
diri
|
: keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas optimism
|
Berorientasi
tugas dan hasil
|
: Kebutuhan akan prestasi, beorientasi laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energitic, dan
inisiatif.
|
Pengambil
risiko
|
: Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan.
|
Kepemimpinan
|
: Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain. Menanggapi saran-saran dan kritik.
|
Keorisinilan
|
: inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak
sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
|
Berorientasi
kemasa depan
|
: pandangan ke depan perspektif
|
Pengusaha olahan scallop dari ikan ini sangat
sadar bahwa sikap mental sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha scallop ikan YOII dengan cara menemukan
kepuasan dalam pekerjaan, menunjukan sikap positif terhadap pekerja.
Pengambilan
risiko adalah hal yang harus disenangi setiap wirausaha tidak terkecuali
pengusaha scallop ikan YOII .Wirausaha
menyukai risiko realistik karena ingin berhasil : mendapatkan kepusan besar
dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan
keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga risiko kecil dan besar dapat
dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pada situasi itu. Berarti
wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin
bertambah besarnya perusahaan,maka bertambah banyak persoalan yang kan
dihadapi. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendapi bahwa pelaku
usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
Pengusaha olahan scallop ikan YOII selalu
mengembangkan ide ide yang kreatif sehingga dapat menciptakan bentuk-bentuk
yang baru. Pengambilan keputusan risiko pada usaha olahan scallop YOII merupakan
masalah yang paling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai
wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu
kesadran akan peristiwa-peristia masa lalu,perhaian untuk masa depan, dan
keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila
tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat
dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang menerima tanggung jawab atas
keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maa
bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi
risiko.
Jadi
usaha scallop ikan YOII ini sedikit banyak telah mengambil pembelajaran tentang
kewirusahaan dari buku kewirusahaan
dalam hal kasus dan pengimplementasianya dalam menjalankan usaha, dari
bagaimana menjadi wirausaha yang baik, bagaimana mengatasi tekanan dan
persoalan yang menghampiri usaha scallop ikan YOII.
Dengan
menerapkan jiwa wirausaha pengusaha yanza selalu percaya diri, berorientasi pad
tugas dan hasil, pengambilan risiko sua tantangan, kepemimpinan sebagaai
pemimin mudah bergaul dan terbuka kepada karyawan, keorisinilan selalu ber
inovasi dan kreatif.
Menyukai
tantangan dan selalu mengambil risiko supaya lebih tau dalam menjalankan usaha,
pengusaha scallop ikan YOII tidak mudah putus asa saat mengalami kendala tetapi
pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja
dan diambil manfaatnya. Dan menjadikan kegagaln sebagai pengalaman dalam
menjalankan seiap usaha.
M.
ASPEK
PEMASARAN
- Penentuan Segmen Pasar
Pemasaran dilakukan pada semua segmen dimasyarakat
sekitar.
- Target Pasar
Target pasar yang ingin dicapai ialah
meliputi masyarakat sekitar.
- Customer Value (Jumlah pelanggan)
Jumlah pelanggan yang ingin dicapai
melebihi pasar
- Cara Promosi dan Penjualan
1.
launching hari pertama
2.
Memperkenalkan produk
pada orang tedekat.
3.
Menggunakan media banner.
E.
Sasaran Pasar
Sasaran
pasar produk scallop yoii yaitu anak-anak SD, SMP, maupun SMA, dan tidak
ketinggalan anak kos. Hal ini dikarenakan meningkatnya komsumsi cemilan
dikalangan masrakat pada umumnya sebagai
makanan selingan dan dapat dijadikan lauk pauk.
-
Sistem Pemasaran
Rencana pemasaran produk scallop yoii ini akan
dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemasaran pendahuluan melalui survey pasar
dengan jumlah produk terbatas dan pemasaran rutin. Pemasaran pendahuluan
dilakukan di lingkungan yang ramai akan masyarakat kumpul, missal pada saat
kegiatan car free day sehingga banyak masyarakat yang sedang berolahraga ketika
mereka lapar akan memilih produk scallop yoii yang kita pasarkan kepada mereka.
Kegiatan promosi yang kita akan lakukaan selalu menyasar konsumen yang memiliki
ketertarikan akan makanan terutama pada anak-anak kecil yang dimana mereka
selalu menyukai makanan scallop yang tentu mereka ingat akan rasanya.. Hal ini
dimaksudkan untuk memperkenalkan dan menjajaki penerimaan konsumen terhadap
produk scallop yoii ini, sehingga kedepannya kami dapat melakukan perencanaan
selanjutnya berdasarkan respon dari konsumen. Rencana selanjutnya adalah
pemasaran berupa hasil produksi empat kali perbulan dengan kapasitas sekali
produksi sebanyak masing-masing 50 unit.
Promosi scallop yoii ini akan
dilakukan melalui penempelan brosur
ditempat yang strategis dan penyebaran kesetiap pusat keramaian yang
disertai dengan contoh produk. Kemudian akan dilakukan peluncuran produk
kekonsumen secara langsung melalui even kegiatan dimana banyak orang berkumpul
dalam suatu tempat. Diharapkan penjualan scallop yoii dapat mencapai 100%.
F. Strategi Pemasaran
- Product (produk)
a. Product variety
Varietas dari produk yang akan kami pasarkan adalah
berupa scallop berbahan dasar ikan dalam kemasan plastik tertutup yang biasa
dikonsumsi oleh pelanggan dengan fleksibel.
b.
Quality
Scallop ikan ini diproduksi menggunakan ikan segar
sehingga khasiatnya teruji, selain itu pembuatannya juga menggunakan bahan
alami tanpa bahan pengawet sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan. Proses
produksi scallop ikan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terjamin
kebersihannya sehingga produk yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.
c.
Brand name
YOII akan dipopulerkan sebagaimana tujuan awal yaitu
sebagai lauk sekaligus cemilan dengan
berbagai manfaat bagi tubuh yang aman untuk semua kalangan sehingga para calon
pembeli yang mendengar nama Namuro tertarik untuk mencobanya.
d. Warranties
Garansi yang kami berikan untuk scallop ikan YOII ini
adalah higienitas produk mulai dari proses produksi hingga pengemasan akhir
produk dan menjamin daya tahan produk yang layak untuk dikonsumsi konsumen.
e. Marketing System
Sistem pemasaran yang digunakan yaitu konsinyasi dan
menjemput bola. Untuk sistem konsinyasi jaringan pemasaran yang dibuat yaitu
melalui kerja sama dengan toko-toko atau warung (mitra kerja). Agar bisa
memaksimalkan strategi pemasaran, maka kami melakukan kerja sama sebanyak
mungkin dengan para mitra kerja.
Sedangkan untuk sistem menjemput bola, kami akan menawarkan produk secara
langsung kepada konsumen.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan
atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya
memiliki sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya
adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk
melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar,
mempunyai semangat.
Para ahli
mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu
motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
B.
Saran
Disarankan
bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk meneladani dan
dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi
sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa
sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa
sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan
usaha yang di jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba
Empat.
Adji Wahyu, Suwerli, &
Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit
Erlangga.
Anonim. 2010. Kewirausahaan.
http://mc15d.wordpress.com. [Online] diakses tanggal 10 Maret 2011
Sukirman, 2017.Analisis
Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil
Jenang Kudus di Kabupaten Kudus, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)